Monthly Archives: Oktober 2007

Get TV on your Mobile Phone

“Portable TV sets” that worked in the traditional analogue TV network were introduced on the market a long time ago, but the quality of the image was not sufficiently good for mobile use. What was needed is digital TV technology that took into account the special requirements of a small wireless device. [ more ]

Tinggalkan komentar

Filed under Blogroll, TEKNOLOGI TV

Digital Video Broadcasting – Handheld

DVB-H is gaining a very strong position, especially in Europe. TV or radio are transmitted over the DVB-H in IP format (Internet Protocol), generally referred to as IPDC technology (IP Datacasting). IPDC complements the mobile phone network by adding significantly increased transmission capacity, but still one-way and timed. This technology enables the provision of high quality TV-type services and in the longer perspective, the transfer of various software products.  [ more ]

Tinggalkan komentar

Filed under Blogroll, TEKNOLOGI TV

14 Type of TV: The Variety of Television Transmission Network

Craig Norris on the modern broadcast facilites (TV Technology Asia Pacific, Volume 25 Issue 4, July/August 2007): The modern broadcast facility is becoming a complex beast indeed. It isn’t just the internal workings that are transforming into IT platforms as this author described. It’s the distribution networks as well outside the TV station that are evolving and replicating. The modern broadcast engineer is expected to keep up with all these developments.  Baca lebih lanjut

5 Komentar

Filed under KLIPING PERS, TEKNOLOGI TV

Songsong Era Pertelevisian Baru

Saat ini sebenarnya pertelevisian Indonesia sedang memasuki saat-saat yang mendebarkan dengan adanya rencana penerapan penyiaran televisi secara digital. Kondisinya sangat berbeda dengan negara-negara maju yang wilayahnya kecil dan penduduknya berpenghasilan besar. Kemiskinan menyebabkan hal yang sebenarnya bersifat teknis itu menjadi sangat sensitif.

Sekitar 10 tahun lalu gagasan mengubah sistem penyiaran (transmisi) secara analog menjadi digital sempat meresahkan masyarakat karena khawatir pesawat televisi miliknya tidak bisa digunakan lagi. Apalagi bagi yang baru membeli pesawat TV karena pada saat itu era televisi swasta juga baru mulai menggeliat.

Situasi waktu itu memang terdorong oleh aktivitas stasiun TV swasta baru (analog) yang masih harus berhadapan dengan para pemilik televisi hitam-putih, di mana tayangan program stasiun TV yang baru mulai beroperasi harus juga bisa ditangkap oleh pesawat TV hitam-putih, yang masih dimiliki sebagian masyarakat saat itu.

Tulisan AW Subarkah di Harian Kompas, 7 Juni 2007 [ baca selengkapnya ]

Tinggalkan komentar

Filed under KLIPING PERS, TEKNOLOGI TV

Mengapa Harus Ada Migrasi dari Analog ke Digital?

Migrasi menuju siaran TV digital bukan berarti harus berpindah menggunakan pesawat TV baru yang bisa menerima siaran secara digital.

Meski sinyal yang dikirimkan dari stasiun pemancar berupa sinyal digital, pesawat TV berpenala (tuner) analog bisa ditambahkan perangkat bernama set-top box untuk dapat menerima sinyal TV digital ini.

Kelebihan sinyal digital dibandingkan dengan analog adalah ketahanannya terhadap derau dan kemudahannya untuk diperbaiki (recovery) di bagian penerima dengan suatu kode koreksi error (error correction code). Keuntungan lainnya adalah konsumsi bandwidth yang lebih efisien dan efek interferensi yang lebih rendah. Pada beberapa standar, hal ini dimungkinkan oleh penggunaan sistem OFDM (Orthogonal Frequency Division Multiplexing) yang tangguh dalam mengatasi efek lintas jamak.

Pada sistem analog, efek lintasan jamak ini akan menimbulkan echo yang berakibat munculnya gambar ganda yang sangat mengganggu kenikmatan menonton. Sinyal digital juga bisa dioperasikan dengan daya yang lebih rendah serta menghasilkan kualitas gambar dan warna yang jauh lebih bagus daripada TV analog.

Tulisan Hary Budiarto di Harian Kompas, 7 Juni 2007 [ baca selengkapnya ]

Tinggalkan komentar

Filed under KLIPING PERS, TEKNOLOGI TV

Berita KPI Seputar Sistem Stasiun Berjaringan

KPI, Depkominfo dan ATVSI Bahas SSB: Komisi Penyiaran Indonesia (KPI), Departemen Komunikasi dan Informatika (Depkominfo) dan Asosiasi Televisi Swasta Indonesia (ATVSI) melakukan pembahasan bersama mengenai rencana akan diberlakukannya Sistem Siaran Berjaringan (SSB) akhir tahun ini (28 Desember 2007). ( Komisi Penyiaran Indonesia, 30 Juli 2007 ).

ATVSI Masih Pesimis Soal Sistem Stasiun Berjaringan: ketua Asosiasi Televisi Swasta Indonesia (ATVSI), Karni Ilyas menyatakan bahwa Sistem Stasiun Berjaringan (SSB) akan sulit untuk diterapkan. ( Komisi Penyiaran Indonesia, 30 Juli 2007 ).

Rancangan Peraturan SSB Disetujui: Komisi Bidang Perijinan Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) menyetujui Rancangan Draf Peraturan Siaran Sistem Berjaringan (SSB) untuk disahkan menjadi Peraturan KPI. Namun, sebelum peraturan tersebut disahkan menjadi sebuah regulasi murni, KPI mesti melakukan uji materi atau sosialisasi dengan pihak industri dan Pemerintah. ( Komisi Penyiaran Indonesia, 30 Juli 2007 ).

Menkominfo dan KPI Sepakat Akan Membentuk Tim Teknis Perizinan dan SSB: Dalam silaturahminya ke kantor KPI Pusat kemarin sore (5/7), Menteri Komunikasi dan Informatika Muhammad Nuh sepakat untuk membentuk tim teknis yang terdiri dari unsur KPI dan Depkominfo guna menyelesaikan masalah perizinan dan membahas konsep Sistem Stasiun Berjaringan (SBB). ( Komisi Penyiaran Indonesia, 5 Juli 2007 ).

Tinggalkan komentar

Filed under BERITA KPI, TELEVISI LOKAL