Simpang Siur Pemahaman Televisi Jaringan

“Kesimpangsiuran pemahaman tentang Sistem Stasiun Jaringan (SSJ) ternyata menjangkiti banyak pihak, baik pihak  yang berkepentingan terhadap pelaksanaannya, maupun pihak yang berkepentingan untuk menundanya. Simpang siur pemahaman, opini dan gagasan terjadi di kalangan Pemerintah, industri TV “nasional”, Komisi Penyiaran, industri TV lokal,  asosiasi, pengamat, akademisi, dsb.  …”

Baca selengkapnya di Kompasiana.com.

2 Komentar

Filed under Uncategorized

2 responses to “Simpang Siur Pemahaman Televisi Jaringan

  1. Tentang Indonesia, saya lebih melihat faktor dari “teman2″ jakarta terutama dari pemegang uang BIRO IKLAN yang sangat tidak mau melepas kemudahannya sekarang ” Sekali bayar dan tayang seluruh indonesia terlampaui ” Dengan adanya sistem berjaringan ini, otomatis 9 kota yang menjadi acuan riset rating/share menjadi tidak berguna, equivalent dengan investasi baru untuk tim dan infrastruktur survei di tiap kota. Terlepas dari kemunduran deadlione tgl 27 Desember 2007 kemarin, mudah2an “teman2” kita ini tidak bermain di belakangnya.

    IIS JULI ARNOWO
    Broadcast System Integrator
    Lotus Media, CV
    Cell: 021-91964349
    Tel/fax: 021-77215072
    email: lotusmediainfo@gmail.com
    Please visit us at http://lotusmedia.multply.com

  2. Problem TV Lokal Berjaringan

    Saya senang dengan artikel Anda. Problem TV lokal berjaringan seakan memang sebuah kesulitan luar biasa, yang senyatanya, tidak demikian. Dengan berbagai keterbatasan di daerah, TV lokal terus berupaya untuk berkarya, merekrut tenaga berbakat, dan makin hari makin kinclong.
    Coba kita tengok daerah-daerah yang punya TV lokal. Awalnya, mengelola TV lokal membuat pengelolanya termehek-mehek. Ternyata, akhirnya baik-baik saja. Malah, kehadiran TV lokal ini tidak sekadar alternatif, melainkan juga lokomotif kemajuan industri kreatif.
    Setelah beberapa bulan atau setahun mengudara, industri kreatif lokal mulai bergairah. Tenaga kreatif juga bermunculan. Sekarang, di daerah yang punya TV lokal, muncul sekolah grafis, muncul kursus penyiaran, berdiri sanggar-sanggar seni yang berharap bisa menjadi talent di televisi, muncul punya producer-producer muda. Bahkan, ada trend orang-orang kreatif yang selama ini tinggal di Jakarta balik kampung.
    Saya berharap, kawan-kawan TV lokal di seluruh Indonesia tetap bersemangat, di tengah situasi regulasi industri penyiaran TV domestik yang belum menggembirakan ini.
    TV lokal adalah keniscayaan. Untuk mempercepat, TV lokal memang harus bergerak untuk terus-menerus memperbaiki mutu siaran, memperluas coverage area, dan bahu-membahu membangun komunikasi da kerjasama dengan sesama stasiun TV lokal.
    Salam
    JOKO INTARTO
    GM Marketing Jawa Pos Local TV Network

Tinggalkan komentar